Jumat, 01 November 2013

Kalendar Islam Hijriyah


"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa." [At Taubah 36]

Sesungguhnya di zaman Nabi sudah dikenal Bulan, Hari, dan Tanggal. Cuma tahunnya saja yang belum ditetapkan. Karena itu tahun lahirnya Nabi disebut Tahun Gajah karena tidak ada penanggalan Tahun saat itu. Pada zaman Khalifah Umar ra, baru ditetapkan tahun penanggalan Islam Hijriyah.


Abu Musa Al-Asyári seorang gubernur di zaman Khalifah Umar r.a. menulis surat kepada Amirul Mukminin menanyakan surat-surat dari khalifah yang tidak ada tahunnya, hanya tanggal dan bulan saja, sehingga membingungkan. Khalifah Umar lalu mengumpulkan beberapa sahabat senior seperti Utsman bin Affan r.a., Ali bin Abi Thalib r.a., Abdurrahman bin Auf r.a., Sa’ad bin Abi Waqqas r.a., Zubair bin Awwam r.a., dan Thalhan bin Ubaidillah r.a. Mereka bermusyawarah mengenai kalender Islam. Ada yang mengusulkan berdasarkan tanggal lahir Rasulullah saw. Ada juga yang mengusulkan berdasarkan pengangkatan Muhammad saw menjadi Rasul. Yang diterima adalah usul dari Ali bin Abi Thalib r.a. yaitu berdasarkan saat hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Yatstrib (Madinah) pada tahun 622 masehi. Penanggalan Islam pun dinamakan Kalendar Islam Hijriyah.

Beda dengan Kalendar Masehi yang berdasarkan revolusi bumi terhadap matahari (solar system), Kalendar Hijriyah berdasarkan bulan (Lunar System/Qomariah). Saat bulan baru terlihat, itulah awal bulan pertama. Jumlah hari pun berbeda-beda antara 29-30 hari berdasarkan ru'yah / penglihatan terhadap bulan muda/baru.

Beberapa ibadah wajib Islam seperti Puasa Bulan Ramadhan dan Haji harus dilakukan bulan-bulan tertentu.

Puasa wajib dilakukan di bulan Ramadhan:

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur" [Al Baqarah 185]

"Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung." [Al Baqarah 189]

Ibadah Haji, dilakukan di bulan-bulan Haram. Wuquf di Arafah harus dilakukan tanggal 9 Dzulhijjah.

"(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal." [Al Baqarah 197]


No
Penanggalan Islam
1Muharram
2Safar
3Rabiul awal
4Rabiul akhir
5Jumadil awal
6Jumadil akhir
7Rajab
8Sya'ban
9Ramadhan
10Syawal
11Dzulkaidah
12Dzulhijjah

Kalender Hijriyah terdiri dari 7 hari. Sebuah hari diawali dengan terbenamnya Matahari. Berikut adalah nama-nama hari:
al-Ahad (Minggu)
al-Itsnayn (Senin)
ats-Tsalaatsa' (Selasa)
al-Arba'aa / ar-Raabi' (Rabu)
al-Khamsatun (Kamis)
al-Jumu'ah (Jumat)
as-Sabat (Sabtu)

Beberapa tanggal penting:

Penanggalan
Hari
1 MuharramTahun Baru Hijriyah
10 MuharramHari Asyura
12 Rabiul AwalMaulud Nabi Muhammad (hari kelahiran Nabi Muhammad)
27 RajabIsra' Mi'raj
1 RamadanPuasa Ramadhan
17 RamadanNuzulul Qur'an
10 hari ganjil terakhir RamadanLailatul Qadar
1 SyawalHari Raya Idul Fitri
8 DzulhijjahHari Tarwiyah
9 DzulhijjahWukuf di Arafah
10 DzulhijjahHari Raya Idul Adha
11-13 DzulhijjahHari Tasyriq

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda (yang artinya), “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda (yang artinya), “Puasa ‘Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)

Kemudian terdapat suatu hadits yang menceritakan bahwa seorang laki-laki datang bertanya kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam tentang pahala puasa hari ‘asyura. Maka Rasulullah menjawab: Aku berharap kepada Allah agar menghapus dosa-dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)

Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kalender_Hijriyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar