Kamis, 27 Oktober 2011

Menghormati Jenazah Orang Mati

Saat Qaddafi meninggal, jasadnya seperti dipermalukan oleh para pemberontak NTC. Dengan tubuh nyaris telanjang, mayat Qaddafi ditaruh di lemari pendingin dan dipertontonkan di pasar selama 5 hari hingga membusuk. Orang-orang termasuk anak-anak kecil antri untuk melihat mayatnya dengan memakai masker agar tak mencium bau busuk. Hingga Perdana Menteri Rusia, Vladimir Putin pun muak menyaksikan kelakuan yang biadab seperti itu. Adakah ajaran Islam seperti itu?


Anehnya beberapa aktivis Islam tidak mengecam hal yang tidak sesuai ajaran Islam tersebut. Bahkan menjustifikasinya seolah-olah itu adalah hinaan Allah untuk Qaddafi. Sikap seperti ini mencoreng nama Islam. Orang-orang kafir jadi enggan masuk Islam karena mengira Islam adalah ajaran yang biadab seperti itu.


Di sini saya coba muat ajaran Islam tentang bagaimana Islam memuliakan mayat manusia terlepas orang itu baik atau jahat, Muslim atau kafir. Ini karena Manusia adalah makhluk Allah yang mulia.


Tidak pantas jasad manusia dipermain-mainkan misalnya jadi bahan tontonan atau dijadikan makanan burung hanya karena yang meninggal itu orang jahat atau kafir. Ini karena manusia adalah makhluk yang mulia.


Lihat bagaimana saat ada jenazah lewat, Nabi segera berdiri untuk menghormatinya. Saat ada sahabat yang bilang itu orang Yahudi atau orang kafir, Nabi menjawab: "Bukankah dia manusia?"


Jabir bin Abdullah r.a. berkata, "Suatu jenazah melewati kami, lalu Nabi berdiri karenanya, dan kami pun berdiri. Kami bertanya, 'Wahai Rasulullah, jenazah itu adalah jenazah orang Yahudi.' Beliau bersabda, 'Jika kamu melihat jenazah, maka berdirilah!' [HR Bukhari]


Abdur Rahman bin Abu Laila berkata, "Ketika Sahal bin Hunaif dan Qais bin Sa'ad sedang duduk-duduk di Qadisiyah, tiba-tiba lewat di hadapan mereka suatu jenazah. Lalu keduanya berdiri. Setelah itu dikatakan orang kepada mereka bahwa jenazah itu adalah jenazah dzimmi (bukan orang Islam). Mereka menjawab, 'Sesungguhnya (dalam satu riwayat: Abdur Rahman berkata, 'Aku bersama Qais dan Sahl r.a., lalu keduanya berkata, 'Kami bersama Nabi) pernah pula lewat sebuah jenazah di hadapan Nabi, lantas beliau berdiri. Sesudah itu di katakan orang kepada beliau bahwa jenazah itu adalah orang Yahudi. Maka, beliau bersabda, 'Bukankah ia manusia juga?'"


Ibnu Abi Laila berkata, "Abu Mas'ud dan Qais berdiri untuk menghormati jenazah."[HR Bukhari]


Hadis riwayat Amir bin Rabiah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Apabila kalian melihat iringan jenazah, maka berdirilah menghormatinya sampai iringan jenazah itu lewat meninggalkan kalian atau sampai diletakkan dalam kubur. (Shahih Muslim No.1590)


Hadis riwayat Abu Said ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Apabila kalian mengiringi jenazah, maka janganlah kalian duduk sebelum jenazah itu diletakkan. (Shahih Muslim No.1591)


Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata:
Ada iringan jenazah lewat, lalu Rasulullah saw. berdiri menghormatinya dan kami ikut berdiri bersama beliau. Kemudian kami berkata: Wahai Rasulullah, jenazah itu adalah jenazah Yahudi. Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya kematian itu menggetarkan, maka jika kalian melihat iringan jenazah, maka berdirilah. (Shahih Muslim No.1593)


Hadis riwayat Qais bin Saad ra. dan Sahal bin Hunaif ra.:
Dari Ibnu Abu Laila bahwa ketika Qais bin Saad ra. dan Sahal bin Hunaif ra. sedang berada di Qadisiyah, tiba-tiba ada iringan jenazah melewati mereka, maka keduanya berdiri. Lalu dikatakan kepada keduanya: Jenazah itu adalah termasuk penduduk setempat (yakni orang kafir). Mereka berdua berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. pernah dilewati iringan jenazah, lalu beliau berdiri. Ketika dikatakan: Jenazah itu Yahudi, Rasulullah saw. bersabda: Bukankah ia juga manusia?. (Shahih Muslim No.1596)


Saat seseorang itu meninggal, entah itu orang baik atau jahat, harus segera dikuburkan. Jika dia meninggal di pagi hari, hendaknya sore hari sudah dikuburkan. Paling lambat besok pagi:


Percepatlah menghantar jenazah ke kuburnya. Bila dia seorang yang shaleh maka kebaikanlah yang kamu hantarkan kepadanya dan bila kebalikannya, maka sesuatu keburukan yang kamu tanggalkan dari beban lehermu. (HR. Bukhari)


Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:


Dari Nabi saw., beliau bersabda: Percepatlah pengurusan jenazah! Karena, jika jenazah itu baik, maka sudah sepantasnya kalian mempercepatnya menuju kebaikan. Dan kalau tidak demikian (tidak baik), maka adalah keburukan yang kalian letakkan dari leher-leher kalian (melepaskan dari tanggungan kalian). (Shahih Muslim No.1568)


Saat seseorang meninggal, apalagi jika dia mengaku Muslim, hendaknya yang diingat dan disebut-sebut adalah kebaikannya:


Janganlah mengingat-ingat orang-orangmu yang telah wafat, kecuali dengan menyebut-nyebut kebaikan mereka. (An-Nasaa'i)


Jangan suka mencaci-maki orang yang sudah meninggal karena itu menunjukkan buruknya akhlak:


Aisyah r.a. mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, "Janganlah kamu mencaci maki orang-orang yang telah meninggal dunia. Karena, sesungguhnya mereka telah sampai pada apa yang mereka dahulukan (amalkan, baik atau buruk)." [HR Bukhari]


Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah mencaci maki orang-orang yang telah mati, karena mereka telah sampai pada balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." Riwayat Bukhari.


Hadits ke-66
Tirmidzi juga meriwayatkan hadits serupa dari al-Mughirah Radliyallaahu 'anhu dengan tambahan: "Karena dengan begitu kamu menyakiti orang-orang yang masih hidup."


Sebetulnya ajaran Islam itu mulia. Mengajarkan pengikutnya untuk berakhlak mulia. Sayang jarang ada yang mengamalkannya sehingga ada yang senang mengumpat, tajassus/mencari2 aib orang, ghibah, dan sebagainya:


“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” [Al Hujuraat 11]


“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” [Al Hujuraat 12]


Seorang mukmin bukanlah pengumpat, pengutuk, berkata keji atau berkata busuk. (HR. Bukhari dan Al Hakim)


Putin Kecam Tayangan Jelang Kematian Qaddafi


Kamis, 27 Oktober 2011 09:57 WIB


REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW-- Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, Rabu, mengecam cara media dunia meliput kematian pemimpin Libya yang digulingkan Muammar Qaddafi. "Hampir seluruh keluarga Qaddafi dibunuh. Mayatnya ditunjukkan pada semua saluran TV dunia. Itu tak mungkin untuk melihatnya tanpa muak," kata Putin pada pertemuan dewan koordinasi Front Seluruh Masyarakat Rusia.


Qaddafi, yang memerintah Libya selama 42 tahun, meninggal tak lama setelah ditangkap hidup-hidup oleh para pejuang Dewan Transisi Nasional (NTC) di dekat kota asalnya, Sirte, pada pekan lalu. Putin mengatakan kepada wartawan seharusnya mereka menyadari apa yang telah lakukan ketika mereka menunjukkan rekaman-rekaman tersebut.


Sementara itu salah seorang pejabat NTC mengatakan, Muamar Qaddafi dan anaknya Mu'tassim dikubur pada Selasa di suatu lokasi tersembunyi di gurun. Bersama sekutu Barat yang gelisah bahwa Qaddafi disiksa dan ditembak setelah berhasil ditangkap pada Kamis, pasukan NTC kemudian menaruh tubuhnya di dalam lemari pendingin dan memamerkannya sambil mempertimbangkan tindakan selanjutnya, hingga tubuhnya membusuk dan memaksa mereka menutup pintu pendingin tersebut pada Senin.


http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/11/10/27/ltpevi-putin-kecam-tayangan-jelang-kematian-qaddafi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar