Dollar saja nilainya susut. Apalagi Rupiah... :)
5 tahun lalu saya dgn mudah belanja sepuasnya dgn nilai Rp 30 ribu di supermarket
Sekarang lebih dari RP 50 ribu.
Nilai uang kertas susut terus meski nominanya sama.
Emas dan Perak karena punya nilai riel dibanding kertas, lebih stabil dan lebih tahan terhadap inflasi. Contohnya, 1 dinar (4,25 gram emas 22 karat) pada zaman Nabi bisa dipakai untuk membeli 1-2 ekor kambing. Ada satu hadits yang merupakan bukti sejarah stabilitas uang dinar di Hadits Riwayat Bukhari sebagai berikut:
Saat ini pun dengan kurs 1 dinar=Rp 1,7 juta (sekarang RP 2,2 juta), kita bisa mendapat 1 kambing besar atau 2 ekor kambing kecil. Stabil bukan?
Begitu pula stabilitas uang perak Dirham (2,975 gram perak) bisa kita buktikan pada surat Al Kahfi ayat 19:
“…Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu…” [Al Kahfi 19]
Nah dengan asumsi pemuda tersebut membawa 3 uang perak/dirham yang saat ini nilainya Rp 40.000 dan jumlah pemudanya 5 orang, maka harga makanan per porsinya sekitar Rp 24.000 saja. Tidak jauh beda dengan makanan sekarang untuk kurun waktu ribuan tahun.
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2011/06/28/uang-dinar-emas-dan-dirham-perak-–-solusi-islam-mengatasi-riba-dan-inflasikemiskinan/
Orang menggunakan uang sebagai Wall Paper di Jerman tahun 1923 karena murah |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar