Dalam menghadapi orang yang menghina sahabat dan istrinya, Nabi tegas, tapi tetap merangkul mereka ke dalam Islam.
Khalid bin Walid yang menghina sahabat Nabi Abdurrahman bin 'Auf ditegur dengan cara yang baik sehingga tetap di dalam Islam dan jadi pahlawan Islam dengan gelar Syaifullah (Pedang Allah).
Orang-orang yang ikut memfitnah istri Nabi, Siti 'Aisyah seperti Misthah ditegur dengan cara yang baik sehingga tetap di dalam Islam. Bahkan Abu Bakar ra disuruh tetap memberi sedekah kepada Misthah. Hendaknya tetap woles. Jangan lebay...
Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra., ia berkata:
Antara Khalid bin Walid dan Abdurrahman bin Auf telah terjadi sesuatu lalu Khalid pun mencaci-makinya. Mendengar itu Rasulullah saw. lalu bersabda: Janganlah kamu mencaci-maki seorang pun dari para sahabatku. Sekalipun salah seorang kamu membelanjakan emas sebesar gunung Uhud, hal itu tidak dapat menandingi satu bahkan setengah mud (1 mud=543 gram) salah seorang mereka. (Shahih Muslim No.4611)
Abu Bakar berkata, yang sebelumnya ia selalu memberi nafkah kepada Misthah, karena masih saudaranya, lagi miskin, "Demi Allah, aku tidak akan memberi sesuatu lagi kepadanya, sesudah apa yang telah dikatakannya itu terhadap diri Siti Aisyah". Maka Allah menurunkan pula firman-Nya, "Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kalian bersumpah..." (Q.S. An Nur, 22). sampai dengan firman-Nya, "Apakah kalian tidak ingin bahwa Allah mengampuni kalian..." (Q.S. An Nur,22). Abu Bakar berkata, "Demi Allah, aku suka jika Allah mengampuniku". Kemudian ia kembali memberi nafkah yang biasa ia berikan kepada Misthah dan keadaannya kini kembali menjadi seperti semula. Hadis mengenai masalah ini yang bersumber dari Ibnu Abbas dan Ibnu Umar telah disebutkan pula di dalam hadis Imam Thabrani. Kemudian yang bersumber dari Abu Hurairah r.a. disebutkan di dalam hadis Al Bazzar. Dan yang bersumber dari Abul Yusr disebutkan di dalam hadis Ibnu Murdawaih.
Referensi:
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_AsbabunNuzul.asp?pageno=2&SuratKe=24
http://media-islam.or.id/2012/04/07/keutamaan-sahabat-nabi-muhammad-saw
Allah telah menegr Isteri nabi dalam Al Quran:
BalasHapus32. Wahai isteri-isteri Nabi, kamu semua bukanlah seperti mana-mana perempuan Yang lain kalau kamu tetap bertaqwa. oleh itu janganlah kamu berkata-kata Dengan lembut manja (semasa bercakap Dengan lelaki asing) kerana Yang demikian boleh menimbulkan keinginan orang Yang ada penyakit Dalam hatinya (menaruh tujuan buruk kepada kamu), dan sebaliknya berkatalah Dengan kata-kata Yang baik (sesuai dan sopan).
33. Dan hendaklah kamu tetap diam di Rumah kamu serta janganlah kamu mendedahkan diri seperti Yang dilakukan oleh orang-orang jahiliyah zaman dahulu; dan dirikanlah sembahyang serta berilah zakat; dan Taatlah kamu kepada Allah dan RasulNya. (Al Ahzab 33:32-33)
3. Dan (ingatlah), ketika Nabi memberitahu suatu perkara secara rahsia kepada salah seorang dari isteri-isterinya. kemudian apabila isterinya itu menceritakan rahsia Yang tersebut (kepada seorang madunya), dan Allah menyatakan pembukaan rahsia itu kepada Nabi, (maka Nabi pun menegur isterinya itu) lalu menerangkan kepadanya sebahagian (dari rahsia Yang telah dibukanya) dan tidak menerangkan Yang sebahagian lagi (supaya isterinya itu tidak banyak malunya). setelah Nabi menyatakan hal itu kepada isterinya, isterinya bertanya: "Siapakah Yang memberi tahu hal ini kepada tuan? " Nabi menjawab: "Aku diberitahu oleh Allah Yang Maha Mengetahui, lagi amat mendalam pengetahuannya (tentang Segala perkara Yang nyata dan Yang tersembunyi) ".
4. Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah (Wahai isteri-isteri Nabi, maka itulah Yang sewajibnya), kerana Sesungguhnya hati kamu berdua telah cenderung (kepada perkara Yang menyusahkan Nabi); dan jika kamu berdua saling membantu untuk (melakukan sesuatu yang) menyusahkannya, (maka Yang demikian itu tidak akan berjaya) kerana Sesungguhnya Allah adalah Pembelanya; dan selain dari itu Jibril serta orang-orang Yang soleh dari kalangan orang-orang Yang beriman dan malaikat-malaikat - juga menjadi penolongnya.
5. Boleh jadi, jika Nabi menceraikan kamu, Tuhannya akan menggantikan baginya isteri-isteri Yang lebih baik daripada kamu, - Yang menurut perintah, Yang ikhlas imannya, Yang taat, Yang bertaubat, Yang tetap beribadat, Yang berpuasa, - (meliputi) Yang janda dan Yang anak dara.(At Tahreim 66:3-5)