Selasa, 01 Januari 2008

Haram Mempercayai Ramalan

Pada tahun baru ini di berbagai TV Swasta ditampilkan ramalan oleh para peramal. Padahal sesungguhnya mempercayai ramalan adalah haram:



"Barangsiapa yang mendatangi seorang peramal lalu mempercayai apa yang diramalkan, maka ia telah kufur terhadap wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam ." (HR. Tirmidzi No. 135, Abu Dawud No. 3904, Ibnu Majah No. 639 dan Ahmad No. 9252)



"Barangsiapa yang mendatangi seorang peramal lalu menanyakan kepada tentang satu ramalan, maka tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh malam." (HR. Muslim 2230)



Jangankan mengetahui masa depan, mengetahui hal-hal yang telah terjadi pun banyak peramal yang tidak mampu. Sebagai contoh ada seorang peramal yang ikut kuis TV. Di kuis tersebut ditanyakan berbagai soal pengetahuan umum yang sebenarnya merupakan fakta yang sudah terjadi/sejarah. Toh peramal tersebut tidak mampu menjawabnya. Dia kalah. Bagaimana dia mampu mengetahui hal yang belum terjadi jika hal yang sudah terjadi saja tak tahu?



Hanya Allah yang tahu akan hal yang ghaib atau belum pernah terjadi:



”Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" [Al An’aam:59]



Para peramal biasanya tidak mau menyebut nama, tempat, atau tanggal secara pasti. Sebab jika disebut dan meleset maka pamornya akan turun. Paling menyebut hal yang umum yang memang sudah biasa terjadi misalnya tahun 2008 akan ada gempa, banjir, dsb. Berdasarkan pengalaman di tahun-tahun lalu, di Indonesia memang hal tersebut terjadi setiap tahun. Jadi jika memang benar terjadi gempa/banjir itu memang sudah tidak aneh lagi atau sudah merupakan sunnatullah.



Yang jelas sebagaimana disebutkan oleh hadits di atas, mempercayai ramalan menyebabkan seseorang jadi kufur dan tidak diterima shalatnya oleh Allah SWT.



Allah juga menyebut bahwa orang yang percaya pada ramalan berarti dia telah syirik:



Barangsiapa membatalkan maksud keperluannya karena ramalan mujur-sial maka dia telah syirik kepada Allah. Para sahabat bertanya, "Apakah penebusannya, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Ucapkanlah: "Ya Allah, tiada kebaikan kecuali kebaikanMu, dan tiada kesialan kecuali yang Engkau timpakan dan tidak ada Tuhan kecuali Engkau." (HR. Ahmad)



Ramalan mujur-sial adalah syirik. (Beliau mengulanginya tiga kali) dan tiap orang pasti terlintas dalam hatinya perasaan demikian, tetapi Allah menghilangkan perasaan itu dengan bertawakal. (HR. Bukhari dan Muslim)



Semoga kita dan keluarga kita terhindar dari dosa tersebut.


11 komentar:

  1. kalau ramalan cuaca gimana? boleh dipercaya apa ga?

    BalasHapus
  2. Untuk mengurangi adanya kepercayaan terhadap ramalan, maka haruslah bersikap positif, tawadhu dan selalu percaya dan yakin akan takdir dari ALLAH SWT adalah NYATA dan TIADA SEKUTU BAGI-NYA.

    http://bento-benny.blogspot.com

    BalasHapus
  3. saya setuju dengan komen ini.sebagai orang islam dan terlepas dari islam memang sewajarnya kita tidak boleh percaya yang namanya ramalan.karna ramalan itu akan membuat kita sering psimistis atau over pd.!

    BalasHapus
  4. yupz w stuju bgt .....
    bwt ap qta percya sm hal2 yg blm pst...
    jngn mpe shlat qta jd prcm krn prcya sm org yg g jlzzzz .....
    but jngn mpe qta jd org musyrik dech...
    jln'in ja hdp nie dngn pa ad'a...
    oc!!!!!!!!!!
    semangat dlm menjalani hdp itu hal yg terpenting key........

    BalasHapus
  5. kalo gw ketemu dg seorang peramal yg paten, gw pengen tanya, kapan dan dimana gw mati??????!!!!,
    bisa nggak jawab dg pasti????? menurut gw peramal adalah seorang pembohong tersamar, jadi berhati-hatilah.., cuma tuhan yg tau apa yg akan terjadi dan di yg menentukan nya.., dan tuhan tidak bisa diramal semua tindakan nya sampai kita mati. emang guru nya si peramal yg kita bisa tau besok mau ke hutan mana...

    BalasHapus
  6. setuju deh..klo meyakini ramalan itu haram, biar lbih mantep klo mw minta ato tanya sesuatu ya lgsung aja ke Yang Maha Mengetahui, lewat solat mlm pasti lbih OK..!!

    BalasHapus
  7. hanya orang yang bodoh dan putus asalah yang mempercayai akan ramalan. hai teman semuanya percayalah akan ketetapan Allah, bersabarlah karena sabar buahnya sangat manis.

    BalasHapus
  8. @Arie: Kalau "ramalan" cuaca itu lebih bersifat perkiraan (prakiraan) cuaca misalnya dengan memantau foto/video dari satelit. Dari situ misalnya kita melihat ada sekumpulan awan mendung yang bergerak ke arah Jakarta dengan kecepatan 30 km/jam. Maka ahli cuaca memperkirakan besok/beberapa jam lagi Jakarta berawan atau hujan. Perkiraan bisa keliru jika angin/pergerakan awan berubah.

    Kalau ini insya Allah diperbolehkan dan malah bisa bermanfaat karena memang ada dasar ilmunya.

    BalasHapus
  9. Kata guru saya segala hal ttg ramalan adalah haram tp yg diperbolehkan adalah ramalan yg berhubunguan dgn scientific atau ilmu pengetahuan jadi klo seprti ramalan cuaca itu boleh2 saja

    BalasHapus
  10. mengenai cuaca sebenarnya bukan ramalan. tapi perkiraan cuaca
    cuaca bisa diperkirakan melalui perhitungan arah angin dan suhu yang terjadi pada suatu wilayah.
    mohon dibenarkan klo salah.

    BalasHapus
  11. Perkiraan cuaca ada dasar penelitian dan pemeriksaan sehingga sudah keluar dari wilayah ke-ghaib-an.

    BalasHapus