Tampilkan postingan dengan label Penyakit Hati. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Penyakit Hati. Tampilkan semua postingan

Rabu, 17 Agustus 2011

Jangan Putus Asa!

Di media massa diberitakan beberapa ibu membunuh anaknya (kemudian bunuh diri) hanya karena khawatir tidak bisa membahagiakan anaknya.


Di AS ada seorang bapak yang dikenal baik kemudian membunuh 2 putri kembarnya. Seorang psikolog di acara Oprah Winfrey mengatakan bahwa itu terjadi karena bapak tersebut menderita depresi. Diperkirakan 20% penduduk AS pernah menderita depresi. Yang paling berbahaya adalah jika penderita depresi sudah kehilangan harapan (hope) atau putus asa. Orang seperti ini bukan hanya bisa bunuh diri tapi juga bisa membunuh orang yang dia cintai.


Dalam Islam kita dilarang putus asa dan harus beriman kepada takdir. Kita menerima semua ujian karena yakin itu semua sudah ditetapkan oleh Allah.


Senin, 30 Mei 2011

Jangan Pelit, Kikir, atau pun Bakhil

Siapa sih yang suka pada orang pelit, kikir, medit, bin bakhil? Jangankan orang lain, orang pelit sendiri belum tentu suka pada orang pelit lainnya. Bayangkan saat dia lapar dan ada orang lain dengan banyak makanan, tapi tak mau membaginya barang sedikit pun. Jangankan manusia, Allah pun benci pada orang yang pelit.


Bakhil alias Kikir alias Pelit alias Medit adalah satu penyakit hati karena terlalu cinta pada harta sehingga tidak mau bersedekah.


Tapi memang pada umumnya manusia itu memang pelit/kikir:
“Katakanlah: "Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya." Dan adalah manusia itu sangat kikir.” [Al Israa’ 100]


Selasa, 24 Mei 2011

Lelaki Berbakti Kepada Orang Tua dan Istri Berbakti Kepada Suami

Banyaknya perceraian terjadi karena istri/suami tidak menyadari posisi masing2. Begitu pula kadang istri kurang menghormati ibu mertuanya sehingga bisa konflik bukan hanya dengan suami, tapi juga dengan ibu mertuanya.


Padahal Islam sudah mengatur posisi masing-masing. Ibarat tentara, Ada Jendral, ada Kapten, dan ada Kopral. Kopral harus menghormati Kapten dan Kapten harus menghormati Jenderal. Sehingga ada keteraturan.


Sebaliknya kalau semua merasa jenderal, maka yang ada kekacauan.


Meski demikian Islam juga mengajarkan agar pemimpin tidak sewenang-wenang dan menyayangi orang yang dipimpinnya. Seorang suami misalnya punya kewajiban menafkahi secara lahir dan batin pada keluarganya.


Dalam Islam ketaatan ditujukan kepada Allah, kemudian kepada RasulNya, yaitu Nabi Muhammad SAW.


Jangan Ngebut : Tergesa-gesa Adalah Perbuatan Setan



Alon alon asal kelakon, kata orang Jawa dulu. Biar lambat asal selamat.

“Tergesa-gesa adalah termasuk perbuatan setan,” begitu kata Nabi (HR Tirmidzi)

Bukan akhlak seorang mukmin berbicara dengan lidah yang tidak sesuai kandungan hatinya. Ketenangan (sabar dan berhati-hati) adalah dari Allah dan tergesa-gesa (terburu-buru) adalah dari setan. (HR. Asysyihaab)


Sering orang naik motor atau mobil dengan ngebut. Padahal bedanya paling cuma 15 menit lebih cepat dibanding dengan mengemudi biasa sambil hati-hati. Namun ngebut tersebut bukannya mempercepat, tapi justru bisa menimbulkan masalah. Bisa tabrakan, bisa mati, atau paling tidak lecet.


Saat saya jalan pagi, ada pengendara sepeda motor bukannya memperlambat motornya karena berada di pertigaan, tapi justru menggas dan mempercepat jalan motornya. Tidak sampai 50 meter, ternyata di balik pertigaan muncul mobil kijang. Motor itu pun menabrak mobil tersebut.


Penyakit Riya (Pamer) Adalah Syirik Kecil

Riya adalah berbuat kebaikan/ibadah dengan maksud pamer kepada manusia agar orang mengira dan memujinya sebagai orang yang baik atau gemar beribadah seperti shalat, puasa, sedekah, dan sebagainya.


Ciri-ciri riya:


Orang yang riya berciri tiga, yakni apabila di hadapan orang dia giat tapi bila sendirian dia malas, dan selalu ingin mendapat pujian dalam segala urusan. Sedangkan orang munafik ada tiga tanda yakni apabila berbicara bohong, bila berjanji tidak ditepati, dan bila diamanati dia berkhianat. (HR. Ibnu Babawih).


Orang yang riya’, maka amal perbuatannya sia-sia belaka.


Minggu, 18 Oktober 2009

Penyakit Riya, Bakhil dan Kikir

Riya


Riya adalah berbuat kebaikan/ibadah dengan maksud pamer kepada manusia agar orang mengira dan memujinya sebagai orang yang baik atau gemar beribadah seperti shalat, puasa, sedekah, dan sebagainya.


Ciri-ciri riya:


Orang yang riya berciri tiga, yakni apabila di hadapan orang dia giat tapi bila sendirian dia malas, dan selalu ingin mendapat pujian dalam segala urusan. Sedangkan orang munafik ada tiga tanda yakni apabila berbicara bohong, bila berjanji tidak ditepati, dan bila diamanati dia berkhianat. (HR. Ibnu Babawih).


Kamis, 08 Oktober 2009

Penyakit Hati Sombong, Iri, dan Dengki dan Cara Mengobatinya

Hati (bahasa Arab Qalbu) adalah bagian yang sangat penting daripada manusia. Jika hati kita baik, maka baik pula seluruh amal kita:



Rasulullah saw. bersabda, “….Bahwa dalam diri setiap manusia terdapat segumpal daging, apabila ia baik maka baik pula seluruh amalnya, dan apabila ia itu rusak maka rusak pula seluruh perbuatannya. Gumpalan daging itu adalah hati.” (HR Imam Al-Bukhari)


Jumat, 29 Februari 2008

Pandangan Islam terhadap Harta, Kaya dan Kesederhanaan

Saya membaca satu tulisan dari seorang ustad yang cukup terkenal tentang “Pandangan Islam terhadap Harta.” Isinya cukup bagus, di antaranya mengajarkan pembaca untuk jadi kaya sehingga bisa menggunakannya untuk kebaikan.



Meski demikian ada beberapa hal yang sepertinya kurang pas dan mengganjal di hati saya. Misalnya karena ingin kaya akhirnya begitu melihat rumah dan mobil bagus lalu mengelus-elus rumah dan mobil bagus milik orang lain yang diinginkannya (syukur-syukur kalau pagar rumah itu tidak dialiri listrik atau dipanggil satpam oleh yang punya) atau gaya hidup mewah seperti punya pesawat jet pribadi, naik pesawat first class, mobil mewah, dan makan makanan enak. Begitu pula dengan beberapa bacaan penulis Barat seperti Robert Kiyosaki yang meski sempat saya baca cukup bagus, namun tidak semuanya bisa jadi pegangan karena akhirnya mengarah pada spekulasi saham dan MLM (Buku-buku seperti itu memang jadi pegangan aktivis MLM).


Selasa, 20 November 2007

Jangan Sombong!

Satu sifat yang paling dibenci oleh Allah SWT adalah sombong. Sombong adalah menganggap dirinya besar dan memandang orang lain hina/rendah.


Allah melarang kita untuk sombong:


”Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” [Al Israa’:37]