Jumat, 16 Agustus 2013

Takut Kepada Allah

Allah Ta'ala berfirman: "Dan kepadaKu, maka takutlah engkau semua!" (al-Baqarah: 40)

TawadhuUmumnya kata Takut kepada Allah ini berkaitan dengan kata Taqwa yang artinya menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangannya. Tapi bisa juga berarti takut dalam artian yang sebenarnya. Meski rasa takut ini juga harus diiringi dengan rasa cinta kepada Allah. Kita harus mencintai Allah melebihi yang lain termasuk diri kita sendiri.

Barangsiapa takut kepada Allah, maka Allah menjadikan segala sesuatu takut kepadanya. Barangsiapa tidak takut kepada Allah, maka Allah menjadikannya takut kepada segala sesuatu. (HR. Al-Baihaqi)

Kadang kita lebih takut kepada makhluk Allah ketimbang takut kepada Allah. Wah kelompok ini berbahaya bisa membunuh kita, kata sebagian mereka. Akhirnya timbul fitnah dan ada yang jadi zalim membunuh orang yg mereka "takuti". Ada pula yang benar2 takut kepada makhluk sehingga tidak berani melakukan apa2.
Padahal harusnya kita hanya takut kepada Allah.


Jika kita takut kepada singa misalnya, kita harus lebih takut lagi kepada Allah. Karena Allah yang menghidupkan dan mematikan semua singa tersebut. Allah yang mematikan semua makhluknya termasuk semua makhluk yang kita takuti. Jadi hendaknya yang paling kita takuti itu hanya Allah. Jika kita hanya takut kepada Allah, maka yang lain pun segan kepada kita.
Setakut-takutnya kita kepada orang yang zhalim, kita harus lebih takut kepada Allah:

Dua mata yang diharamkan dari api neraka, yaitu mata yang menangis karena takut kepada Allah, dan mata yang menjaga serta mengawasi Islam dan umatnya dari (gangguan) kaum kafir. (HR. Bukhari)

Puncak kebijaksanaan ialah takut kepada Allah. Sebaik-baik yang tertanam dalam hati adalah keyakinan. Keragu-raguan (dalam beriman) termasuk kekufuran. Kepemudaan termasuk kelompok kegilaan (radikal). Orang bahagia adalah yang dapat mengambil pelajaran dari (peristiwa) orang lain, dan orang yang sengsara ialah yang sengsara sejak dalam kandungan ibunya. Tiap perkara yang akan datang adalah dekat. (HR. Al-Baihaqi)

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidak akan masuk neraka seorang yang menangis karena takut kepada Allah sehingga susu itu dapat kembali keteteknya -menunjukkan suatu kemustahilan-. Tidak akan berkumpullah debu fisabilillah itu dengan asap neraka Jahanam." [HR Tirmidzi]

Dari Abu Umamah, yaitu Shuday bin 'Ajlan al-Bahili r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Tiada sesuatupun yang lebih dicintai oleh Allah Ta'ala daripada dua tetesan dan dua bekas. Dua tetesan itu ialah tetesan airmata karena takut kepada Allah dan tetesan darah yang dialirkan fisabilillah. Adapun dua bekas yaitu bekas luka fisabilillah dan bekas dalam mengerjakan kefardhuan dari beberapa kefardhuan Allah Ta'ala -semacam bekas sujud dan lain-lain-." [HR Tirmidzi]

Allah Ta'ala berfirman pula: "Sesungguhnya tindakan siksaan Tuhannya itu adalah sangat dahsyatnya." (al-Buruj: 12)

Allah Ta'ala juga berfirman: "Dan orang yang takut di waktu berdiri di hadapan Tuhannya, ia akan memperoleh dua buah taman syurga." (ar-Rahman: 46)

Barangsiapa meninggalkan maksiat terhadap Allah karena takut kepada Allah maka ia akan memperoleh keridhoan Allah. (HR. Abu Ya'la)


Janganlah memandang kecil kesalahan (dosa) tetapi pandanglah kepada siapa yang kamu durhakai. (HR. Aththusi)

Demi Allah, aku ini orang yang paling takut kepada Allah dan paling bertakwa kepada-Nya. Tetapi aku berpuasa dan berbuka, aku shalat dan tidur, dan aku mengawini wanita- wanita. Barangsiapa mengabaikan sunnahku maka dia bukan dari golonganku. (Mutafaq'alaih)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar