Rabu, 30 November 2011

Haram Berteman dengan Kafir Harbi dan Membunuh Sesama Muslim

[caption id="attachment_753" align="aligncenter" width="640" caption="Arab Saudi Pinjamkan Pangkalan Militer Kepada AS untuk Serang Iraq"]Arab Saudi Pinjamkan Pangkalan Militer Kepada AS untuk Serang Iraq[/caption]

Ciri-ciri ummat Islam adalah bersikap lemah lembut terhadap sesama Muslim. Yaitu orang-orang yang mengakui Allah sebagai satu-satunya Tuhan, Malaikat, Kitab Suci Al Qur'an, Nabi Muhammad sebagai Nabi yang terakhir, dan Hari akhir serta menjalankan 5 rukun Islam:


"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." [Ali 'Imran 159]


Ummat Islam itu berkasih sayang terhadap sesama, namun keras terhadap orang-orang kafir:


"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar." [Al Fath 29]


"Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui." [Al Maa-idah 54]


Karena itu pernyataan kaum Salafi Wahabi yang mengatakan lebih baik berteman dengan kaum Yahudi dan Nasrani ketimbang kaum Syi'ah sebetulnya bertentangan dengan ajaran Islam. Sebab kaum Yahudi dan Nasrani itu bukan cuma mengingkari sahabat, namun juga Allah, Kitab Al Qur'an, dan Nabi Muhammad.


Kaum Yahudi dan Nasrani bukan cuma mencela sahabat. Tapi juga Nabi Muhammad. Bahkan kaum Yahudi sampai meracuni Nabi Muhammad untuk membunuh Nabi. Jadi kalau kaum Salafi Wahabi berkata kaum Yahudi lebih baik ketimbang Syi'ah yang masih menyembah Allah dan menghormati Nabi Muhammad sebagai Nabi terakhir, sangat aneh. Itu bukan ucapan seorang Muslim. Tapi budak Yahudi dan Nasrani untuk merusak Persatuan Islam.


Kaum Yahudi dan Nasrani saat ini membantai ummat Islam di Palestina, Iraq, dan Afghanistan.




Foto di atas adalah pembantaian terhadap ummat Islam yang dilakukan kaum Yahudi. Selengkapnya bisa dilihat di:


http://media-islam.or.id/2007/11/19/foto-foto-kekejaman-tentara-israel



Sementara kaum Syi'ah meski berbeda dgn kaum Sunni, namun masih sama-sama mengaku Islam. Mereka masih percaya Allah sebagai satu-satunya Tuhan, Al Qur'an sebagai kitab suci, dan Nabi Muhammad sebagai Nabi terakhir. Kita juga saat haji dan umrah shalat bersama-sama mereka di Masjidil Haram.


Jadi tindakan kaum Salafi Wahabi yang bersahabat dengan Yahudi dan Nasrani dan memusuhi sesama Muslim Syi'ah tersebut selain bertentangan dengan Islam juga merugikan perjuangan Islam. Pasca Revolusi Iran, Iraq dibantu dengan negara-negara Arab, AS, dan NATO menyerang Iran. Lebih dari 1 juta Muslim tewas karenanya dengan kerugian lebih dari US$ 1 TRILYUN! Seandainya yang diserang adalah Israel, tentu Masjidil Aqsa sudah di tangan Islam sekarang dan Muslim Palestina tidak menderita lagi. Di Timur Tengah kaum Sunni dan Syi'ah saling membom masjid. Bayangkan jika di Indonesia masjid-masjid juga dibom. Bukankah kita tidak tenang beribadah?





Perang Iran-Iraq (1980-1988) yang menewaskan lebih dari 1 juta Muslim dan kerugian lebih dari US$ 1 Trilyun!


http://en.wikipedia.org/wiki/Iran%E2%80%93Iraq_War



Abdullah bin Ubay bin salul adalah bapak para munafik, tapi Rasulullah tidak memeranginya, karena khawatir akan digunjingkan bahwa Rasul memerangi pengikutnya sendiri.


Sebaliknya meski mengaku ingin berpegang pada sunnah, namun dengan bersahabat dengan kaum Yahudi dan Nasrani dan menganggap kaum tersebut lebih baik daripada sesama Muslim, mereka ingkar Al Qur'an. Ingkar kepada Allah.


Orang-orang yang beriman tidak akan mengambil kaum Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin:


Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. [Al Maa-idah 51]


Hanya orang munafik yang dekat dengan kaum Yahudi dan Nasrani yang saat ini tengah memusuhi Islam dan membantai ummat Islam:


"Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: "Kami takut akan mendapat bencana." Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka." [Al Maa-idah 52]



Jadi saat ada beberapa ormas Islam dan Media Islam yang mendukung pemberontak Libya dan Suriah yang didukung kaum Yahudi (Israel) dan Nasrani (AS) melakukan pemberontakan terhadap pemerintahnya, terus terang berdasarkan firman Allah di atas orang yang minta bantuan pada Yahudi dan Nasrani itu adalah kaum munafik. Karena Yahudi dan Nasrani tidak akan ridho Islam itu tegak:


"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu." [Al Baqarah 120]


Tidak mungkin Yahudi dan Nasrani mendukung para pemberontak jika niatnya adalah mendirikan negara Islam. Sejarah menunjukkan bagaimana kaum Yahudi dan Nasrani mengajarkan sekularisasi dan menolak Syariat Islam ditegakkan.


Bukan cuma kaum Syi'ah yang dimusuhi kaum Salafi/Wahabi. Pada awal berdirinya kerajaan Arab Saudi, Ibnu Su'ud dibantu oleh Muhammad bin Abdul Wahab bughot/berontak terhadap KEKHALIFAHAN TURKI USMANI dengan bantuan Inggris yang kafir. Padahal Kekhalifahan Turki Usmani itu adalah sama-sama Sunni.


Terhadap kaum Ahlus Sunnah Wal Jama'ah pun kerap memvonis bid'ah sehingga ada orang yang tidak belajar Islam sama sekali di dekat rumahnya hanya karena alasan bid'ah. Akibatnya aqidahnya lemah, cara shalat belum tentu benar, dan sebagainya. Ini mendangkalkan aqidah dan ilmu ummat Islam.


Bahkan terhadap Iraq pun di mana kaum Sunni menguasai pemerintahan, Arab Saudi meminjamkan pangkalan militernya bagi AS guna menyerang Iraq. Sekarang ummat Islam di Iraq dijajah oleh AS.




[caption id="attachment_761" align="aligncenter" width="640" caption="Berbagai Pangkalan Militer AS (Warna Ungu) di Negara2 Islam Mengepung Iran"]Berbagai Pangkalan Militer AS (Warna Ungu) di Negara2 Islam Mengepung Iran[/caption]

Kenapa negara-negara Arab (Arab Saudi, Mesir, Qatar, Kuwait, Yordania, dsb) yang jumlah penduduknya 280 juta orang tidak mampu mengalahkan negara Israel yang jumlahnya hanya 7 juta orang? Karena negara-negara Arab itu sudah dipecah-belah oleh kaum Yahudi dan Nasrani sehingga berperang satu sama lainnya. Lihat foto di atas bagaimana mesranya tentara Arab Saudi bersama tentara AS saat menyerang Iraq yang sesama Arab dan sesama Muslim! Tak heran jika ummat Islam tak pernah menang melawan Israel.



Bagaimana mungkin kaum Salafi/Wahabi yang mendominasi Islam di Arab Saudi memurnikan Sunnah Nabi jika perintah Allah saja mereka langgar seperti membiarkan orang-orang kafir seperti Hilton, Sheraton, Intercontinental, dsb mendirikan hotel tepat di depan Masjidil Haram? Bukankah ini bertentangan dengan perintah Allah?


"Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan mesjid-mesjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka kekal di dalam neraka
Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk." [At Taubah 17-18]


Orang Islam hanya memohon pertolongan kepada Allah, RasulNya, dan orang-orang yang beriman yang shalat dan menunaikan zakat serta tunduk kepada Allah:


Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah)." [Al Maa-idah 55]


Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang." [Al Maa-idah 56]


"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat." [Al Hujuraat 10]


Jadi orang-orang yang minta bantuan kepada orang-orang kafir seperti minta bantuan kafir harbi AS untuk menyerang Iraq, mereka akan kekal di neraka:


"Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan.


Sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi (Musa) dan kepada apa yang diturunkan kepadanya (Nabi), niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrikin itu menjadi penolong-penolong, tapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik." [Al Maa-idah 80-81]


Jika pun ada penyimpangan/bid'ah, hendaknya diseru kepada kebenaran dengan cara yang baik. Bukan justru merusak dan memecah-belah:


"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." [An Nahl 125]


Orang Islam yang baik itu punya sifat yang baik sehingga musuh bisa jadi teman. Contohnya Umar bin Khatab, Abu Sofyan, dan Khalid bin Walid yang dulu musuh, akhirnya bisa jadi teman.


"Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.


sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar." [Fushshilat 34-35]


Jadi tidak pantas seorang dai, syekh, mujahid cuma jadi tukang ghibah (gunjing), tajassus (mencari2 kesalahan/aib sesama Muslim), bahkan berusaha menteror atau membunuh manusia yang tidak bersalah. Itu dosa.


"kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." [Al 'Ashr 3]


Tidak pantas juga bagi seorang Muslim untuk mudah menganggap sesat atau mengkafirkan sesama Muslim yang masih sholat dan mengucapkan 2 kalimat syahadah. Jika begitu, maka mereka itu lemah imannya atau mungkin justru tidak punya iman:


Tiga perkara berasal dari iman: (1) Tidak mengkafirkan orang yang mengucapkan “Laailaaha illallah” karena suatu dosa yang dilakukannya atau mengeluarkannya dari Islam karena sesuatu perbuatan; (2) Jihad akan terus berlangsung semenjak Allah mengutusku sampai pada saat yang terakhir dari umat ini memerangi Dajjal tidak dapat dirubah oleh kezaliman seorang zalim atau keadilan seorang yang adil; (3) Beriman kepada takdir-takdir. (HR. Abu Dawud)


Jangan mengkafirkan orang yang shalat karena perbuatan dosanya meskipun (pada kenyataannya) mereka melakukan dosa besar. Shalatlah di belakang tiap imam dan berjihadlah bersama tiap penguasa. (HR. Ath-Thabrani)


Di saat Usamah, sahabat Rasulullah saw, membunuh orang yang sedang mengucapkan, “Laa ilaaha illallaah, ” Nabi menyalahkannya dengan sabdanya, “Engkau bunuh dia, setelah dia mengucapkan Laa ilaaha illallaah.” Usamah lalu berkata, “Dia mengucapkan Laa ilaaha illallaah karena takut mati.” Kemudian Rasulullah saw. bersabda, “Apakah kamu mengetahui isi hatinya?” [HR Bukhari dan Muslim]


“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” [Al Hujuraat 11]


“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” [Al Hujuraat 12]


Dari ayat di atas, sering orang suka mencari-cari kesalahan orang lain. Padahal kalau dia introspeksi, bisa jadi kesalahannya lebih banyak daripada orang yang dia cari.


Hendaknya kita bisa mengikuti para Imam Madzhab dan pengikutnya seperti Imam Hanafi, Imam Malik, Imam Syafi'ie, dan Imam Hambali. Meski mereka berbeda-beda pendapat dalam memahami Al Qur'an dan Hadits, namun mereka tidak saling mengkafirkan atau membid'ahkan. Demikian pula pengikutnya. Mereka tetap menjunjung perintah Allah untuk menjaga persatuan dan persaudaraan Islam/Ukhuwah Islamiyyah.



Referensi:


http://www.eramuslim.com/berita/dunia/tentara-the-united-states-of-saudi-arabia.htm


Lihat bagaimana pemerintah Pakistan menyediakan Pangkalan Militer bagi AS dan NATO untuk membantai bukan hanya ummat Islam di Afghanistan, tapi juga 30 ribu Muslim di Pakistan. Separuh pasokan logistik Nato berupa bahan bakar untuk tank dan pesawat terbang serta makanan puluhan ribu tentara mereka dipasok lewat Pakistan:


http://www.detiknews.com/read/2011/11/27/111557/1776477/1148/bunuh-24-tentara-pakistan-nato-diminta-segera-angkat-kaki?nd992203605

Bunuh 24 Tentara Pakistan, NATO Diminta Segera Angkat Kaki



Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Pemerintah Pakistan meminta NATO untuk segera meninggalkan pangkalan udara milternya menyusul serangan helikopter NATO, Sabtu (26/11) kemarin. Pihak Amerika Serikat (AS) melakukan investigasi serius atas insiden itu.


Serangan yang menewaskan 24 tentara Pakistan tersebut mendorong pemerintahnya segera memanggil duta besar AS di Islamabad dan mengajukan protes kepada NATO dan menutup jalur pasokan kebutuhan pasukan NATO yang berperang di Afghanistan.


Seperti diberitakan Al-Jazeera, Minggu (27/11/2011), Pakistan juga memberikan waktu 15 hari kepada AS untuk mengosongkan pangkalan udaranya di Shamsi. Pakistan pernah melakukan permintaan serupa pada awal tahun ini, setelah serangan yang menewaskan Osama bin Laden.


Keputusan ini diambil setelah Perdana Menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani mengadakan pertemuan darurat dengan para pemimpin militer. Pihak Kementerian luar negeri (Kemenlu) Pakistan juga memanggil duta besar AS di Islamabad, Cameron Munter, dan mengajukan protes keras terhadap serangan itu.


"Serangan yang dilakukan oleh NATO/ISAF di pos perbatasan, di mana 24 tentara Pakistan tewas dan 13 lainnya luka-luka telah membuat pemerintah dan rakyat Pakistan sangat marah," ujar pernyataan resmi Kemenlu Pakistan.


http://dunia.vivanews.com/news/read/267805-pakistan-stop-aliran-logistik-ke-pasukan-nato

Pakistan Stop Aliran Logistik ke Pasukan NATO


"Pakistan lebih penting daripada uang. Pemerintah harus hentikan semua pasokan ke NATO"

Pakistan selama ini mengangkut separuh dari kebutuhan logistik bagi pasukan NATO di Afganistan. Sebanyak dua pertiga dari total logistik bagi kebutuhan NATO dikirim lewat jalur darat.

4 komentar:

  1. [...] http://media-islam.or.id/2011/11/30/haram-berteman-dengan-kafir-harbi-dan-membunuh-sesama-muslim/ [...]

    BalasHapus
  2. [...] Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.” [Al Maa-idah 54]Baca selengkapnya di:  http://media-islam.or.id/2011/11/30/haram-berteman-dengan-kafir-harbi-dan-membunuh-sesama-muslim Orang-orang yang beriman tidak akan mengambil kaum Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin:Hai [...]

    BalasHapus