Selasa, 16 September 2008

Paham Ekonomi Neoliberalisme Bertentangan dengan Islam

IMF membunuh umat manusia tidak dengan peluru/rudal, tapi dengan wabah kelaparan


Andres Perez, Mantan Presiden Venezuela, The Ecologist Report, Globalizing Poverty, 2000


11,5 juta penduduk Indonesia kurang gizi/kelaparan


FAO, MS Encarta 2006


Neoliberalisme: Paham Ekonomi yang mengutamakan sistem Kapitalis Perdagangan Bebas, Ekspansi Pasar, Privatisasi/Penjualan BUMN, Deregulasi/Penghilangan campur tangan pemerintah, dan pengurangan peran negara dalam layanan sosial (Public Service) seperti pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. Neoliberalisme dikembangkan tahun 1980 oleh IMF, Bank Dunia, dan Pemerintah AS (Washington Consensus). Bertujuan untuk menjadikan negara berkembang sebagai sapi perahan AS dan sekutunya/MNC.


“Pasar Modal” (Pasar Uang, Pasar Saham, dan Pasar Komoditas) adalah prioritas utama. Neoliberalisme lebih mengutamakan sektor keuangan (Makro) daripada sektor riel. Di Indonesia sekitar Rp 60 Trilyun/tahun untuk pemilik SBI/SUN.


Memberikan “kebijakan” pinjaman hutang dengan syarat agenda Neoliberalisme bagi dunia. Penghargaan diberikan bagi negara yang taat dan hukuman bagi yang membangkang. Afghanistan, Iraq, Korea Utara, dan Iran adalah contoh utama.


Sistem Neoliberalisme melarang campur tangan negara terhadap pengusaha/spekulan. Contohnya negara-negara di seluruh dunia tidak berkuasa menghentikan spekulasi minyak.


Harga Minyak Terus Meroket


Sebagai contoh, tahun 2008-9 U.S. Treasury dan the Federal Reserve System menalangi (bailed out) banyak Bank dan Asuransi Besar termasuk General Motors dan Chrysler. Congress (DPR) atas permintaan President George W. Bush mensahkan Program Subsidi (the Troubled Asset Relief Program or "TARP") sebesar $700 billion (Rp 6.300 Trilyun)!.


http://en.wikipedia.org/wiki/Bailout


Di Indonesia, saat Krisis Moneter 1998 pemerintah menalangi Perbankan sekitar Rp 640 trilyun melalui KLBI dan BLBI. Ini sangat besar mengingat APBN saat itu cuma sekitar Rp 133 trilyun.  Kurang dari 1/3 dari uang rakyat yang kembali!


http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1998/01/18/0017.html


Hasil pelaksanaan Neoliberalisme di Indonesia


Pematokan Kurs (Pegged Rate) uang dihapus diganti dengan ”Kurs Mengambang” (Floating Rate). Agar nilai uang stabil pemerintah membayar sekitar Rp 60 Trilyun setiap tahun ke pemegang SBI dan ORI. Hancurnya Rupiah tahun 1998 dari Rp 2.200/1 USD hingga Rp 11.670/1 USD akibat ”Kurs Mengambang” dari Neoliberalisme.


Penghapusan ”Subsidi” BBM dan Listrik yang menaikan harga. Bensin tahun 1998 sekitar Rp 700/liter jadi Rp 6.000 di 2008 (Naik 76%/tahun).











































Barang

Harga 2005

Harga 2008

Kenaikan

Premium

1.810

6.000

231%

Beras

3.000

5.500

83%

Angkutan Umum

1.000

2.500

150%

Minyak Goreng

4.500

11.000

144%

UMR

635.000

972.000

53%

Harga barang meroket melebihi kenaikan penghasilan rakyat = Pemiskinan Massal. Rata2 kenaikan harga barang 168% > kenaikan UMR 53%.


Kenaikan BBM 30% -> Pengangguran naik 16,92%


http://www.ppk.lipi.go.id/informasi/berita/berita_detil.asp?Vnomer=986


Peneliti LIPI, Dr Wijaya Adi, tingkat kejahatan naik 16% (jadi 256.431 kasus) setelah kenaikan harga BBM tahun 2005 (Kompas, 28-5-2008 ).


http://www.kompas.com/read/xml/2008/05/28/14074576/lipi.kenaikan.bbm.picu.kriminalitas


Penjualan BUMN/BUMD ke Swasta/MNC. PAM, Indosat, Telkom, Krakatau Steel dijual ke Swasta/Asing. RS Pemerintah ke Swasta. Privatisasi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) jadi BHMN. Uang masuk/kuliah di UI Rp 200 ribu pada tahun 1998 jadi Rp 25 juta dan Rp 7,5 juta per semester tahun 2008 (Naik 365%/tahun). Neoliberalisme menjual produk kepada orang yang mampu membeli. Bukan yang membutuhkan.


Neoliberalisme memberi MNC Monopoli atas Modal tanah, uang, Sumber Daya Alam, dan sebagainya. Rakyat nyaris tidak dibagi. 69,4 juta hektar tanah dikuasai oleh 652 pengusaha/BUMN. Sementara mayoritas petani lahannya < 0,4 hektar (Bank Dunia). 90% Migas Indonesia dikuasai Perusahaan Asing. Tambang Emas dan Tembaga Papua dikuasai Freeport. Sumber daya alam dikuasai dan dinikmati MNC. Bukan oleh rakyat.


UKM hanya dapat pinjaman < Rp 7 trilyun/tahun


Dari Rp 1.982 Trilyun perdagangan saham di BEI -> Rp hanya Rp 44,37 T ke Sektor Riel (2,24%). 97% lebih tersedot untuk Spekulasi Saham. Untuk mendapat US$ Negara Berkembang harus usaha seperti menjual hasil tambang atau memproduksi barang. Sementara AS tinggal “Print” atau mencetak uang!


Penghasilan 1,3 Milyar penduduk (1/6) < US$ 1/hari. Lebih dari 80 negara tahun 1999 income per capitanya < daripada tahun 1989.


Tahun 1980: Pendapatan 20% teratas = 45 x 20% Terbawah


Tahun 2000: Pendapatan 20% teratas = 75 x 20% Terbawah


(Tabb, William K. “Globalization.” Microsoft® Encarta® 2006)


Sejak 1994-1998, nilai kekayaan 200 orang terkaya di dunia bertambah dari US$ 40 Milyar jadi > US$ 1 Trilyun. Aset 3 orang terkaya di dunia > dari GNP 48 negara terbelakang


(The United Nations Human Development Report, 1999)


Ada alternatif ekonomi yang lebih baik untuk rakyat ketimbang sistem Neoliberalisme. Sistem Ekonomi Alternatif ini memberikan keadilan dalam pembagian modal dan sumber daya alam serta harga kebutuhan pokok yang stabil dan terjangkau bagi rakyat. Sistem Ekonomi Islam, Sosialis, atau Pancasila memberi negara wewenang untuk mendistribusikan modal dan SDA. Sistem ini juga memberi negara hak untuk menguasai dan mengelola faktor produksi penting dan menguasai hajat hidup orang banyak. Sementara pada sistem Neoliberal, itu dikuasai oleh MNC yang hanya memikirkan untuk mendapat keuntungan sebesar-besarnya dan merampas modal dan SDA dari rakyat.


Anda bisa mendownload file Presentasi NeoLiberalisme Bertentangan dengan Islam di:


http://www.mediafire.com/download.php?kjcueftslwy


Anda bisa memperbaiki dan mempresentasikannya untuk memberikan pencerahan kepada rakyat bagaimana berbahayanya Sistem Ekonomi Neoliberalisme dan sebenarnya ada banyak Alternatif untuk menggantikannya.


Tentu presentasi ini ada kekurangannya. Anda bisa mengirimkan masukan/koreksi ke agusnizami@yahoo.com.sg. Insya Allah Perbaikan dan koreksi akan diupload di:


http://infoindonesia.wordpress.com


Referensi:


* ”Ekonomi Islam Vs Ekonomi Neo-Liberal”, M. Arif Adiningrat dan Farid Wadjdi


* LIPI


* Kompas

6 komentar:

  1. asslm. salam ukhuwAH dari ikhwa yang senantiasa rindu akan perubahan. langkah baru presiden baru dari sebuah harapan pada akh barack obama terhadap janji perubahan ekonomi gl0bal yang semakin membaik.demikian terhadap janji perubahan kondisi keamanan di daerah jajahan amerika.adakah pemimpin di indonesia yang betul-betul memberikan perubahan yang demikian.pemuda miskin dengan sifat kesungguhannya,ketegarannya,keberaniannya,pengabdiannya.dan kejujurannya.

    BalasHapus
  2. Artikel yang bagus. Banyak ilmu disini.......
    Saya tunggu selanjutnya.

    BalasHapus
  3. [...] http://media-islam.or.id/2008/09/16/paham-ekonomi-neoliberalisme-bertentangan-dengan-islam/ [...]

    BalasHapus
  4. izin kopas ya pak, moga bermanfaat bagi semua.
    amin.....

    BalasHapus
  5. [...] ekonomi mereka seperti Kapitalisme/Neoliberalisme dengan Pasar Modal, Pasar Uang, Pasar Komoditas yang penuh dengan spekulasi dan riba. Betapa banyak [...]

    BalasHapus
  6. [...] ekonomi mereka seperti Kapitalisme/Neoliberalisme dengan Pasar Modal, Pasar Uang, Pasar Komoditas yang penuh dengan spekulasi dan riba. Betapa banyak [...]

    BalasHapus